Elon Musk Mengatakan Twitter Akan Membagi Pendapatan Iklan Dengan Kreator

Jakarta – Elon Musk baru-baru ini mengumumkan akan membagi pendapatan iklan yang dihasilkan di Twitter dengan para kreator. Informasi ini diungkapkan langsung oleh eksekutif Twitter melalui sebuah thread.

Seperti dikutip balitekdas.id pada Sabtu, 2 April 2023 (2 April 2023), bagi hasil iklan untuk para kreator tersebut dimulai pada 3 Februari 2023, atau pada saat Elon Musk mengunggah Tweet tersebut.

Untuk penjelasan lebih lanjut, pendapatan yang dimaksud berasal dari iklan yang ditampilkan di utas respons kreator di Twitter.

“Mulai hari ini, Twitter akan berbagi pendapatan iklan dengan pembuat iklan yang muncul di utas respons,” tulis CEO Tesla. Namun, Twitter tetap menetapkan persyaratan bagi pembuat konten yang memenuhi syarat untuk berbagi pendapatan dari iklan tersebut.

Elon menulis bahwa akun tersebut harus menjadi pelanggan Twitter Blue pada unggahan selanjutnya. “Anda harus menjadi pelanggan Twitter Blue Verified agar akun Anda memenuhi syarat,” tulisnya.

Namun, dia tidak merinci rencana bagi hasil tersebut. Twitter sendiri bukanlah platform pertama yang menerapkan kebijakan berbagi pendapatan iklan dengan kreator.

Beberapa platform lain seperti YouTube, TikTok, Twitch, Instagram, dan gb whatsapp telah melakukannya. Karena itu, asumsinya adalah bahwa Twitter mengambil langkah ini untuk memperluas cara pembuat konten memonetisasi platform sembari mempertahankan pengguna.

Langkah tersebut juga dikatakan sebagai salah satu cara Elon Musk untuk memberi Twitter keunggulan kompetitif dibandingkan platform lain.

Dalam beberapa tahun terakhir, Twitter dikenal memperkenalkan beberapa fitur baru untuk membantu kreator memonetisasi, mulai dari fitur Super Follows, Ticketed Spaces, hingga dashboard monetisasi.

Di sisi lain, Twitter membuat perubahan besar pada fungsinya saat masuk ke tangan Elon Musk, sambil mencoba menghasilkan pendapatan melalui berbagai layanan berbayar.

Baca Juga  Tren TikTok: Ritme Budaya Global

Menurut laporan baru-baru ini, platform media sosial ingin memperluas pembayaran untuk bersaing dengan Apple Pay dan PayPal.

Pada November 2022, Elon Musk merinci rencana untuk memasuki pasar platform pembayaran selama pertemuan dengan pengiklan di Twitter Spaces.

Musk mendorong pengguna untuk mengirim uang kepada orang lain di jejaring sosial. Namun, proposal tersebut tidak berlanjut, meski Twitter masih aktif mengembangkannya.

Namun, menurut laporan dari Financial Times pada Jumat (2 Maret 2023) mengutip 9to5mac, Twitter telah mengajukan hak yang diperlukan untuk menjadi platform pembayaran di Amerika Serikat.

Turut menulis berita, Director of Product Management Twitter, Esther Crawford, juga sedang mengerjakan infrastruktur layanan baru ini. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa CEO Tesla ingin mengubah Twitter menjadi “aplikasi untuk segalanya”.

Platform pembayaran Twitter juga dilaporkan akan menambahkan dukungan untuk cryptocurrency di masa mendatang setelah rilis awal yang menggunakan metode pembayaran dan mata uang umum.

Dalam beberapa hal, platform pembayaran ini dapat bersaing dengan PayPal atau Apple Pay, yang memungkinkan pengguna membayar di dalam toko serta mentransfer uang antar toko.

Pada tahun 1999, Elon Musk ikut mendirikan X.com, salah satu bank online pertama, yang kemudian berkembang menjadi bagian dari raksasa pembayaran PayPal.

Twitter terus melakukan beberapa reformasi besar, salah satunya yang paling menonjol adalah adanya fitur berlangganan melalui Twitter Blue.

Beberapa hari yang lalu, Twitter meluncurkan tampilan baru yang memungkinkan pengguna menggesek aplikasi untuk menavigasi garis waktu mereka ke For You, Follows, dan Lists. Twitter juga meluncurkan fitur bookmark.

Mengenai fitur berbayar, CEO Tesla mengungkapkan dalam tweet baru-baru ini bahwa di masa mendatang, Twitter akan meluncurkan paket langganan bebas iklan dengan harga lebih tinggi.

Baca Juga  Telkomsel Luncurkan Aplikasi G20 Connect, Panduan Lengkap G20

Mengutip situsnya pada Minggu (22 Januari 2023), Musk mengatakan di akun Twitter resminya, “Ada iklan yang sangat sering dan sangat besar di Twitter. Ambil tindakan untuk menangani keduanya dalam beberapa minggu mendatang,” kata.